Liga Indonesia memang telah lama menjadi sorotan publik terkait kemampuannya bersaing di tingkat internasional. Banyak yang bertanya, mengapa Liga Indonesia masih sulit bersaing di tingkat internasional? Beberapa faktor bisa menjadi penyebabnya.
Pertama-tama, infrastruktur sepakbola di Indonesia masih jauh dari standar internasional. Menurut Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, “Kami masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam meningkatkan infrastruktur sepakbola di Tanah Air. Mulai dari fasilitas latihan, stadion, hingga program pengembangan pemain.”
Selain itu, kurangnya investasi dan profesionalisme dalam pengelolaan klub juga menjadi kendala utama. Menurut CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, “Klub-klub di Indonesia perlu lebih serius dalam mengelola timnya, baik dari segi keuangan maupun manajerial.”
Ketidakstabilan kompetisi juga menjadi faktor penting. Seringnya pergantian format kompetisi dan regulasi yang berubah-ubah membuat klub kesulitan untuk membangun tim yang solid dan konsisten. Menurut pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, “Kontinuitas dalam kompetisi sangat penting dalam membentuk tim yang kuat dan kompetitif di tingkat internasional.”
Selain itu, kurangnya kerjasama antara PSSI, klub, dan pemain juga menjadi hambatan dalam mengembangkan sepakbola Indonesia. Menurut mantan pemain timnas Indonesia, Bima Sakti, “Kami perlu bekerja sama dalam menciptakan lingkungan sepakbola yang kondusif untuk pengembangan pemain-pemain muda.”
Dengan perbaikan dalam infrastruktur, pengelolaan klub yang lebih profesional, stabilitas kompetisi, dan kerjasama yang lebih baik antara semua pihak terkait, Liga Indonesia diharapkan bisa bersaing lebih baik di tingkat internasional. Sepakbola Indonesia memiliki potensi besar, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, Liga Indonesia bisa meraih prestasi gemilang di kancah internasional.